PARAM=berita/transformasi-sistem-manajemen-satuan-kerja-menuju-kualitas-yang-lebih-baik-di-lingkungan-upt.-asrama-haji-bekasi

-

--:--:--
IMSAK

--:--

SUBUH

--:--

DZUHUR

--:--

ASHAR

--:--

MAGHRIB

--:--

ISYA

--:--

Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik IndonesiaUnit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik IndonesiaUnit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik IndonesiaUnit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia

Transformasi Sistem Manajemen Satuan Kerja Menuju Kualitas yang Lebih Baik di Lingkungan UPT. Asrama Haji Bekasi

» Kamis, 4 Agustus 2022

Journey to the Breakthrough Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi - Aef Saepuzaman
Journey to the Breakthrough Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi - Aef Saepuzaman

 

Prosesi Apel (Upacara) Pegawai Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi

Kamis, 04 Agustus 2022

 

 

Inspirasi pagi menjelang siang, kesan Apel (upacara) Pegawai di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi yang melibatkan seluruh unsur Pegawai dan Pimpinan, di pimpin langsung oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi, Aef Saepuzaman, seperti biasa. Di sela Jemaah Haji belum tiba di Asrama Haji Bekasi, di sela operasional penyelenggaraan Debarkasi (Pemulangan) Ibadah Haji Tahun 1443 H / 2022 M, Kepala UPT. Asrama Haji Bekasi senantiasa mengimplementasikan penerapan Manajemen dan Pembinaan Pegawai melalui prosesi Apel (Upacara) Pegawai sebagai upaya pembinaan dan peningkatan kualitas kinerja para Pegawai di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi.

 

Selama prosesi..., terbesit, semoga ini menjadi hal baik dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Bismillaahirrohmaanirrohiim...

 

 

 

“TRANSFORMASI SISTEM MANAJEMEN SATUAN KERJA, MENUJU KUALITAS YANG LEBIH BAIK,

terlepas adanya cacat atau tidak, merupakan hal yang ‘cenderung tidak mungkin’, meskipun mungkin”.

 

Ungkapan itu dapat terlontar sebagai gambaran untuk menyampaikan bahwa

teramat besarnya kesulitan dan rintangan yang akan dihadapi dalam upaya meraihnya,

AKAN TETAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN.

 

 

 

Itulah, yang senantiasa menjadi “spontanitas” ke-manusia-an (fitrah) fikiran dan hati seseorang saat melihat, mengamati dan “sejenak memejamkan mata” tentang tindak tanduk AEF SAEPUZAMAN di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi, salah satu unit garda depan melayani masyarakat terutama Jemaah Haji Jawa Barat yang mewakili Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.

 

Sebagian memandang keras, sebagian memandang tegas, dan

sebagian bahkan merasa tertindas, apakah itu wajar??? 

YA!!!.

 

Karena sosok ini tidak main-main dalam visinya, ybs ini TIDAK LOYO dalam misinya, beliau serius, dan banyak dari mereka yang tidak tahu sesulit apa mengadaptasikan antara visi, misi, target dan harapan dengan kondisi budaya kerja yang selama ini TELAH TERLANJUR tertanam bahkan MEN-DARAH-DAGING di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi serta kerap terbentur dengan SUDUT PANDANG dan POLA PIKIR pasukan didalamnya. Hal ini terlihat jelas dari raut beliau yang kerap “MENGGABUNGKAN SERI DAN GERAM”, kerap melahap “ASA DAN KECEWA”. Ya, kerap mencerna antara budaya kerja yang telah merajalela dengan harapan perubahan yang lebih baik.

 

Sekilas “PEJAM SENYUM” yang dapat terurai dalam kata dan kalimat ini, tentang upaya AEF SAEPUZAMAN menjalankan kewajibannya sebagai pimpinan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi sejak 2021.

 

►  Telaah SDM (Sumber Daya Manusia)

 

Kebiasaan single-worker dalam sebuah organisasi, khususnya (kebanyakan) dalam Instansi Pemerintah memang sudah lumrah, meski jelas kondisi seperti itu bukan mekanisme kerja yang efektif, tapi tak banyak pemimpin yang menyikapi hal ini sebagai sebuah candu, berpengaruh baik pada hal-hal (atau pribadi-pribadi) tertentu akan tetapi disaat yang sama, juga menimbulkan pengaruh buruk dalam berbagai hal yang kadang bahkan pengaruh buruknya lebih banyak daripada sebaliknya.

 

Menyikapi ini, AEF SAEPUZAMAN secara perlahan (mengikuti dan mengadaptasikan diri dengan kondisi budaya kerja yang ada) mencoba untuk menyumbang ide melalui kepemimpinannya dengan berbagai macam cara, mulai dari koordinasi menyeluruh (rapat pembinaan), kelompok, hingga private-meeting dengan tenaga-tenaga andalannya. Akan tetapi PRIVATE MEETING yang dilakukan disini bukan untuk mempertajam dan memperkuat budaya single-worker sebagaimana telah disinggung sebelumnya, akan tetapi sebagai pendekatan personal bagi lawan diskusinya (orang yang diandalkan) untuk terbuka dan saling berbagi kompetensi dengan SDM lainnya (Friendship-Leader-Methode).

 

Gambar 1: Koordinasi Pembagian Kertas Kerja Berbagai Unsur (Administrasi Perkantoran, Keuangan, Pelayanan, Kerjasama hingga Keamanan)

 

Tidak sedikit, dalam prosesnya (bahkan dalam benak orang-orang yang dianggap sebagai andalannya sekalipun), merasa tersita, terpaku, terbuang waktu dan berbagai macam rasa dan gundah gulana lainnya hingga (terlepas kandungan pembicaraan dalam diskusinya) meninggalkan kesan wasting-time dan sikap try-to-hide dalam diri mereka. Itu wajar Pak, karena memang pola pikir aja 😊.

 

Apa yang terjadi sekarang??? It’s happened!!! Usaha Bapak sudah memunculkan hasil, meski belum 100%. Sehingga kini dapat terlihat dan terukur setiap SDM menjalankan tugas dan fungsinya secara merata, maksimal (dalam manajemen SDM) dan setiap personil menerima gaji yang halal karena diraih atas hasil banting-tulang kerja nyata mereka 😊.

 

►  Telaah Kebijakan

 

Sebagian menganggap ybs ini kaku, “saklek”, NO-KOMPROMI, dan istilah-istilah lainnya yang seolah menggambarkan ke-kerdil-an AEF SAEPUZAMAN sebagai pimpinan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi, padahal TIDAK!

 

INTERMEZZO :

 

Tidak sedikit orang yang merasa tahu padahal dia tidak tahu dan sebaliknya atau bersikap tahu padahal dia tidak tahu dan sebaliknya atau sok tahu padahal dia sama sekali tidak tahu, dan tidak sedikit orang yang merasa faham padahal dia bahkan tidak tuntas mempelajari dan sebaliknya atau merasa faham padahal maknanya masih jauh lebih dalam dari yang dia fahami dan sebaliknya atau sok faham padahal dia sama sekali tidak mengerti tentang sesuatu itu.

 

Lain halnya AEF SAEPUZAMAN, teriak tidak tahu karena memang tidak tahu, teriak entahlah karena memang tidak mengerti, dan “beritahu aku, buat aku mengerti, agar aku bisa menjadi pemimpin disini”. Begitulah beliau, tidak berhenti MELALUI KEPEMIMPINANNYA mencoba MENJADIKAN DIRINYA SEBAGAI SEORANG YANG PANTAS MEMIMPIN. Kenapa harus seperti ini??? Kenapa hal ini terjadi? Karena pola pikir dan budaya kerja, masih saja.

 

Akhirnya, melalui sekelumit gambaran diatas, ke-kaku-an, ke-saklek-an, dan istilah-istilah lainnya yang menjadi "PIAGAM" bagi beliau dari orang-orang disekitarnya adalah gambaran kejujuran dirinya sebagai manusia, gambaran kepolosan dirinya sebagai hamba Tuhan. Karena hanya Tuhan yang Maha Tahu dan karena tidak ada manusia yang tiba-tiba menjadi bisa, apalah lagi KEBIJAKAN, yang merupakan PRODUK seorang pemimpin, evidence kerjanya sebagai pemimpin, barang bukti aksinya sebagai pemimpin, sehingga kebijakan tidak bisa dikeluarkan semena-mena - baginya.

 

Kebijakan tidak bisa semena-mena diterbitkan, tidak boleh semata-mata hanya sekedar karena hati nurani atau kepentingan sosiologi saja, karena bernegara berarti beraturan, bernegara berarti berundang-undang, bernegara berarti berdasar hukum, sehingga bagi AEF SAEPUZAMAN, sekecil dan sesepele apapun orang menganggapnya, kebijakan yang akan dibuat atas namanya, harus melalui proses penelitian, penelaahan dan pembicaraan yang panjang dan matang serta berdasarkan hasil konsultasi dengan para ahli, para atasan hingga para akselerator di semua stakeholder yang berkaitan, JIKA TIDAK, maka kebijakan apapun itu tidak akan pernah disetujui untuk diterbitkan. Pendeknya, ketika kebijakan itu ternyata keliru, melenceng atau bahkan meski hanya meleset saja dari peraturan dan kebijakan hukum, maka penerbitlah yang harus bertanggungjawab, bukan writer, editor atau publikatornya.

 

Walloohu A’laam, hanya Tuhan yang Mengetahui kebenaran sejatinya, namun terlepas dari itu semoga Tuhan memberi 'Inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita semua mampu melihat apa yang tidak terlihat, mampu memahami apa yang tidak tertulis, mampu mengkaji lebih jauh kedalam diri kita masing-masing agar kita tersadar tentang segala kekurangan diri kita sendiri dan berusaha mengisinya dengan kebaikan untuk meningkatkan “kualitas manusia kita” semua, Aamiin Yaa Robbal’aalamiin.

 

Demikian (untuk sementara).

 

Cuplikan konten selanjutnya (yang akan datang) :

 

►  Budaya Kerja

 

Sinopsis:

  • Berdayanya SDM secara global – non-single-control (lebih jauh)
  • Transparansi Manajemen Administrasi dan Keuangan
  • Upaya Maksimalisasi Pengelolaan Gedung dan Pengawasannya
  • Pembinaan Spiritual (Yasinan)
  • Apel (Upacara) Pegawai

 

►  Transformasi Digital (aka. Transparansi Digital)

 

Sinopsis:

  • Transparansi dan Koordinasi Perencanaan
  • Digital Public Service
  • Digital PNBP Management
  • Digital Management System

 

►  Blusukan

 

Sinopsis:

  • Unlimited Supervision / Monitoring
  • Turun Tangan Alih Profesi Non-Gengsi
  • Keterlibatan Pimpinan dalam Manajemen Organisasi

 

►  Kepemimpinan (Sosio-Leader)

 

Sinopsis:

  • Populist (Merakyat)
  • Simplisitas (Kesederhanaan)
  • Just the Way You Are

- - - | | - - -

 

Seorang AEF SAEPUZAMAN,

Kepala Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi,

asal Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.

 

Semoga Dapat Benar-benar Membawa Perubahan

Yang Lebih Baik Bagi Agama, Negara, dan Dunia,

Terutama Bagi UPT. Asrama Haji Bekasi

Aamiin Yaa Robbal'aalamiin...

 

- - - | | - - -

 

KARENA PEMIMPIN ADALAH PEMIMPIN, BUKAN ORANG TUA

HARUS DIHARGAI SEBAGAIMANA MENGHARGAI ORANG TUA

KARENA KITA DIPIMPIN, DIAYOMI DAN DILINDUNGI MELALUINYA

BAHKAN DIHARGAI, “MELALUINYA”, DIGAJI MENGGUNAKAN UANG NEGARA

 

KARENA PEMIMPIN ADALAH PEMIMPIN

BUKAN TUHAN YANG MENGETAHUI SEGALANYA

KARENA MANUSIA ADALAH MANUSIA

PERLU BELAJAR, UNTUK MENJADI BISA, TIDAK TIBA-TIBA

 

- - - | | - - -

 

Penulis:

 

IRFAN D. HARTANTO

Programming and Graphic Computer Design Specialist

08988795666 (Whatsapp Message Only! No Call)

 

 

 

  63

  2

  0

  2

Komentar
Nama
Isi Komentar
KIRIM KOMENTAR
copyright @ 2018

Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi

build with PURE CODING by SAYDERS

Izinkan kami menyajikan informasi terbaru melalui notifikasi,OKETIDAK
Isi Saran:
KIRIM BATAL